Pages

Subscribe:

Sunday, November 1, 2015

Perginya Penghuni Waduk Vendemort




Pada zaman dahulu kala, ada desa yang bernama Vendemort yang memiliki waduk air yang sangat besar. Airnya tidak pernah habis karena peri air yang bernama Purp tinggal di waduk itu. Tapi sayangnya penduduk desa tidak menghargai air. Mereka menggunakan air dengan boros.


Mereka tidak pernah menghemat air, karena mereka mengetahui bahwa waduk itu tidak akan pernah kering. Sehingga mereka tidak menghargai pentingnya air. Suatu hari, peri Purp terbang mengelilingi desa, peri Purp melihat semua tingkah laku penduduk terhadap air yang mereka gunakan.

Salah satunya di rumah keluarga Tobi, ibu tobi sedang mencuci piring. Air dibiarkannya terus mengalir tanpa air keran dimatikan saat menyabunin piring-piring yang kotor. Sehingga air terbuang percuma. Ibu Tobi tidak memperhatikan bahwa ia sedang diperhatikan peri Purp.

Lalu ia melanjutkan perjalannya. Saat itu, ia melihat anak-anak sedang mencuci tangan untuk makan siang di sekolah, anak-anak sedang mengantri untuk mencuci tangan tetapi mereka tidak pernah mematikan keran. Sedih hatinya peri Purp saat mengelilingi desa Vendemort dan tidak semua menghargai air, kecuali pak Mul-Mul yang sangat mengerti menghargai pentingnya menggunakan air seperlunya.

Peri Purp berkeluh kesah kepada pak Mul-Mul, bahwa penduduk Vendemort tidak menghargai pentingnya menggunakan air.Ia pun pamit dan tidak mau menjadi penghuni waduk sampai penduduk desa memahami pentingnya menggunakan air seperlunya.
 
Pak Mul-Mul pun mengerti akan keputusan peri Purp. Jika peri Purp pergi meninggalkan waduk di Vendemort berarti keajaiban waduk tersebut tidak ada. Sehingga sumber air di waduk itu akan habis seiring dengan digunakannya air itu oleh penduduk Vendemort. Kepergian peri Purp dari waduk Vendemort tidak diketahui penduduk setempat, mereka terus menggunakan air sesukanya, hanya Pak Mul-Mul yang mengetahui kepergian peri Purp.

Dalam waktu satu bulan, waduk Vendemort kering. Penduduk pun kebingungan, saat ibu Tobi sedang mencuci piring dan piring masih penuh dengan sabun tetapi air di keran tidak lagi keluar. Begitu juga dengan anak-anak yang sedang mencuci tangan mereka, air tidak lagi keluar. Semua penduduk Vendemort terkejut dengan tidak adanya air yang keluar dari keran mereka. Lalu, mereka beramai-ramai melihat waduk air Vendemort. Betapa terkejutnya mereka, saat melihat tidak ada air yang tersisa di dalam waduk yang besar itu. Air itu benar-benar mengering.

Mereka pun berteriak memanggil peri Purp, tetapi peri Purp tidak keluar. Mereka bingung dan panik. Apalagi pak Joni yang sedang mandi keramas pada saat air tidak keluar, sehingga dirambutnya masih penuh busa sampo. Sangking paniknya, mereka mengunjungi Pak Mul-Mul yang terkenal bijaksana. Pak Mul-Mul pun menceritakan bahwa peri Purp telah pergi, sehingga keajaiban waduk itu lenyap. Mereka pun bingung karena tidak ada lagi sumber air lagi.

“Masih ada sumber air di hutan, tetapi sudah lama tidak digunakan lagi. Sejak adanya waduk Vendemort, mungkin sumber air itu masih berfungsi,” ujar pak Mul-Mul. Pak Mul-Mul pun membuat peta untuk menuju sumber air tersebut. Sumber air itu masih berfungsi tetapi jaraknya sangat jauh. Warga Vendemort bergotong royong untuk mengambil sumber air itu. Karena untuk mendapatkan air bersih sangat susah, sehingga mereka menghargai air bersih. Mereka menggunakan air seperlunya, ibu Tobi pun saat mencuci piring tidak lagi membiarkan air mengalir terus menerus. Ia mematikan dan kemudian menggunakan seperlunya.

Melihat perubahan penduduk Vendemort terhadap penggunaan air bersih. Peri Purp pun kembali menghuni waduk Vendemort. Keajaiban pun terjadi, waduk yang tadinya kosong kini berangsur-angsur kembali penuh. Penduduk yang mendengar peri Purp kembali ke waduk pun mengunjungi peri Purp dan mengatakan penyesalannya terhadap tindakan mereka terdahulu, yang menggunakan air sangat boros dan tidak seperlunya.

“Kami minta maaf peri Purp, karena tidak menghargainya pentingnya menggunakan air seperlunya. Sekarang kami mengerti, kami harus menggunakan air seperlunya,” ujar ibu Tobi, saat mereka melihat peri Purp.

Begitu juga warga setempat menyesali perbuatan mereka. Kini keajaiban kembali pada waduk Vandemort dan warga tidak perlu susah-susah lagi ke hutan untuk mendapatkan air bersih. Tinggal membuka keran dan air pun mengalir. Namun kali ini, warga Vendemort tidak lagi boros dalam menggunakan air. Karena mereka sudah mendapatkan pelajaran berharga dari perginya peri Purp.


Sumber cerita dari : diary-citra

0 comments:

Post a Comment