Pada
zaman dahulu kala, ada desa yang bernama Vendemort yang memiliki waduk air yang
sangat besar. Airnya tidak pernah habis karena peri air yang bernama Purp
tinggal di waduk itu. Tapi sayangnya penduduk desa tidak menghargai air. Mereka
menggunakan air dengan boros.
Mereka
tidak pernah menghemat air, karena mereka mengetahui bahwa waduk itu tidak akan
pernah kering. Sehingga mereka tidak menghargai pentingnya air. Suatu hari,
peri Purp terbang mengelilingi desa, peri Purp melihat semua tingkah laku
penduduk terhadap air yang mereka gunakan.
Salah
satunya di rumah keluarga Tobi, ibu tobi sedang mencuci piring. Air
dibiarkannya terus mengalir tanpa air keran dimatikan saat menyabunin
piring-piring yang kotor. Sehingga air terbuang percuma. Ibu Tobi tidak
memperhatikan bahwa ia sedang diperhatikan peri Purp.
Lalu
ia melanjutkan perjalannya. Saat itu, ia melihat anak-anak sedang mencuci
tangan untuk makan siang di sekolah, anak-anak sedang mengantri untuk mencuci
tangan tetapi mereka tidak pernah mematikan keran. Sedih hatinya peri Purp saat
mengelilingi desa Vendemort dan tidak semua menghargai air, kecuali pak Mul-Mul
yang sangat mengerti menghargai pentingnya menggunakan air seperlunya.
Peri
Purp berkeluh kesah kepada pak Mul-Mul, bahwa penduduk Vendemort
tidak menghargai pentingnya menggunakan air.Ia pun pamit dan tidak mau menjadi penghuni waduk sampai penduduk desa memahami pentingnya menggunakan air seperlunya.
Pak
Mul-Mul pun mengerti akan keputusan peri Purp. Jika peri Purp pergi
meninggalkan waduk di Vendemort berarti keajaiban waduk tersebut tidak ada.
Sehingga sumber air di waduk itu akan habis seiring dengan digunakannya air itu
oleh penduduk Vendemort. Kepergian peri Purp dari waduk Vendemort tidak
diketahui penduduk setempat, mereka terus menggunakan air sesukanya, hanya Pak
Mul-Mul yang mengetahui kepergian peri Purp.
Dalam
waktu satu bulan, waduk Vendemort kering. Penduduk pun kebingungan, saat ibu
Tobi sedang mencuci piring dan piring masih penuh dengan sabun tetapi air di
keran tidak lagi keluar. Begitu juga dengan anak-anak yang sedang mencuci
tangan mereka, air tidak lagi keluar. Semua penduduk Vendemort terkejut dengan
tidak adanya air yang keluar dari keran mereka. Lalu, mereka beramai-ramai
melihat waduk air Vendemort. Betapa terkejutnya mereka, saat melihat tidak ada
air yang tersisa di dalam waduk yang besar itu. Air itu benar-benar mengering.
Mereka
pun berteriak memanggil peri Purp, tetapi peri Purp tidak keluar. Mereka
bingung dan panik. Apalagi pak Joni yang sedang mandi keramas pada saat air
tidak keluar, sehingga dirambutnya masih penuh busa sampo. Sangking paniknya,
mereka mengunjungi Pak Mul-Mul yang terkenal bijaksana. Pak Mul-Mul pun
menceritakan bahwa peri Purp telah pergi, sehingga keajaiban waduk itu lenyap.
Mereka pun bingung karena tidak ada lagi sumber air lagi.
“Masih
ada sumber air di hutan, tetapi sudah lama tidak digunakan lagi. Sejak adanya
waduk Vendemort, mungkin sumber air itu masih berfungsi,” ujar pak Mul-Mul. Pak
Mul-Mul pun membuat peta untuk menuju sumber air tersebut. Sumber air itu masih
berfungsi tetapi jaraknya sangat jauh. Warga Vendemort bergotong royong untuk
mengambil sumber air itu. Karena untuk mendapatkan air bersih sangat susah,
sehingga mereka menghargai air bersih. Mereka menggunakan air seperlunya, ibu
Tobi pun saat mencuci piring tidak lagi membiarkan air mengalir terus menerus.
Ia mematikan dan kemudian menggunakan seperlunya.
Melihat
perubahan penduduk Vendemort terhadap penggunaan air bersih. Peri Purp pun
kembali menghuni waduk Vendemort. Keajaiban pun terjadi, waduk yang tadinya
kosong kini berangsur-angsur kembali penuh. Penduduk yang mendengar peri Purp
kembali ke waduk pun mengunjungi peri Purp dan mengatakan penyesalannya
terhadap tindakan mereka terdahulu, yang menggunakan air sangat boros dan tidak
seperlunya.
“Kami
minta maaf peri Purp, karena tidak menghargainya pentingnya menggunakan air
seperlunya. Sekarang kami mengerti, kami harus menggunakan air seperlunya,”
ujar ibu Tobi, saat mereka melihat peri Purp.
Begitu
juga warga setempat menyesali perbuatan mereka. Kini keajaiban kembali pada
waduk Vandemort dan warga tidak perlu susah-susah lagi ke hutan untuk
mendapatkan air bersih. Tinggal membuka keran dan air pun mengalir. Namun kali
ini, warga Vendemort tidak lagi boros dalam menggunakan air. Karena mereka
sudah mendapatkan pelajaran berharga dari perginya peri Purp.
Sumber cerita dari : diary-citra
0 comments:
Post a Comment