Pages

Subscribe:

Friday, July 8, 2016

Monyet dan Ikan Lumba-Lumba



Sudah lama ya titi C tidak bercerita. Kali ini, titi C mau berbagi cerita dari salah seorang pengarang yang titi C kagumin karya-karyanya yakni Bapak alm. Aesop. Salah satu cerita beliau mengenai dunia bintang yakni monyet dan lumba-lumba. Titi C sandur dengan gaya bahasa titi C ya J selamat membaca


Suatu hari, seorang nelayan sedang melakukan perjalanan bersama seekor monyet. Ia sengaja membawa monyet untuk menghiburnya di tengah lautan. Perjalanan panjang di dalam kapal tentu sangat membosankan. Karena itu monyet akan dijadikan tempat penghiburan kala berada di kapal.



Tiba-tiba kapal nelayan rusak di tengah lautan. Nelayan pun segera menyelamatkan dirinya dengan berenang. Sementara monyet tertinggal di dalam kapal yang rusak dan hampir tengelam. Saat itu ikan lumba-lumba melihat monyet sedang berjuang di ombak.


“Apa yang sedang kamu lakukan?” tanya Lumba-Lumba.

“Kapal kami rusak dan aku sedang berjuang hidup,” jawab Monyet.

“Aku akan membantumu. Naiklah ke punggungku,” ujar lumba-lumba.

Dengan cepat, monyet meloncat ke punggung lumba-lumba. Ia pun segera berenang menuju pulau Athena. Pulau yang terdekat dengan lokasi kapal yang aram.

“Apakah kamu mengetahui pulau Athena?” tanya Lumba-lumba.

“Tentu saja, aku adalah salah seorang yang paling terkenal di pulau itu. Sehingga aku tahu betul mengenai pulau Athena,” jawab monyet berbohong.

“Benarkah?”

“Iya, benar. Untuk apa aku bohong,” ujar monyet bersemangat karena ia sudah melihat daratan tidak jauh lagi.


“Apakah kamu tahu tentang  Piraeus?” tanya lumba-lumba lagi.

Monyet pikir Piraeus adalah seorang pria yang dimaksud lumba-lumba. Padahal Piraeus adalah pelabuhan terkenal Athena.  Dengan nada sombongnya dan untuk menutupin kebohongan sebelumnya.

Monyet berkata, “Ia tahu dan sangat mengenal  baik Piraeus dan bersahabat.” 


Mendengar jawaban monyet, lumba-lumba merasa marah karena ditipu. Ia langsung menenggelamkan dirinya ke dalam laut. Otomatis monyet jadi ikut tengelam.**

Pesan Moral: Kebohongan tidak bisa ditutup-tutupin selamanya karena akan ketahuan dan berakibat fatal.

Nah, adik-adik titi C jangan suka berbohong ya. Walau apapun kondisimu, jujur lebih baik dibanding berbohong. Karena sekali berbohong maka adik-adik akan mencoba menutupin kebohongan sebelumnya. Sehingga adik-adik akan jatuh pada perbuatan buruk dan mungkin berakibat fatal seperti si monyet tadi.

0 comments:

Post a Comment